PUISI KAHLIL GIBRAN

GURU

Oleh Kahlil Gibran

Barangsiapa mau menjadi guru,
biarkan dia memulai mengajar dirinya sendiri
sebelum mengajar orang lain,
dan biarkan dia mengajar dengan teladan sebelum mengajar dengan kata-kata.
Sebab mereka yang mengajar dirinya sendiri dengan memperbetulkan perbuatan-perbuatannya sendiri
lebih berhak atas penghormatan dan kemuliaan
daripada mereka yang hanya mengajar orang lain
dan memperbetulkan perbuatan-perbuatan orang lain.

Standar

PUISI CHAIRIL ANWAR

SENJA DI PELABUHAN KECIL
Buat Sri Ajati
Oleh Chairil Anwar

Ini kali tidak ada yang mencari cinta
di antara gudang, rumah tua, pada cerita
tiang serta temali. Kapal, perahu tiada berlaut
menghembus diri dalam mempercaya mau berpaut

Gerimis mempercepat kelam. Ada juga kelepak elang
menyinggung muram, desir hari lari berenang
menemu bujuk pangkal akanan. Tidak bergerak
dan kini tanah dan air tidur hilang ombak.

Tiada lagi. Aku sendiri. Berjalan
menyisir semenanjung, masih pengap harap
sekali tiba di ujung dan sekalian selamat jalan
dari pantai keempat, sedu penghabisan bisa terdekap

Standar

POETRY FOR MY DAD

HAL TAK TERNILAI

Oleh Amirul Nur Hamid

Dia yang mengajariku banyak hal..
Dia yang mengajariku tentang kerasnya hidup
Dia yang mengajariku bagaimana bertanggung jawab.
Dia adalah sesosok yang tak ternilai bagiku..
Dia …. Dia adalah ayahku..

Iya,,, ayah yang menghidupiku..
menghidupi dengan jeri payahnya.
dari tetesan-tetesan keringat yg mengalir di sekujur tubuhnya.

Ayah.. ayah yang mendidikku..
mendidikku sampai saat seperti sekarang ini.
yang dulunya aku kecil, tidak berdaya, dan belom tahu apa-apa
tapi sekarang, berkat ayah…..

Sekarang aku dapat berdiri kuat, sehat, dan bahkan aku mulai tahu banyak hal.
Itu semua karna mu ayah…
Kau rela mengorbankan waktumu demi aku..
Demi kebahagiaanku.
Kau melupakan keinginanmu..
demi demi memenuhi kebutuhanku..

Ayah…
Terima kasih ya..
Terimakasih untuk hal yang tak bisa aku balas..
Terimakasih untuk waktumu untukku..
Ayah tak pernah hilang dari hatiku
Dan ayah tak pernah lari dari fikiranku.
Terimakasih banyak ayah,.
Terimakasih…

Standar

POETRY FOR MY MOM…

KHILAFAH CINTA SEORANG IBU

Oleh Satya Zulfiqar Ipnu

Ibu..
Ketika dingin menusuk kalbu..
Sayup-Sayup terdengar irama do’a mu..
Terpanjatkan melalui dinding-dinding keikhlasan hati mu..
Kau haturkan ridhomu pada setiap langkah kaki anakmu..

Ibu..
Terpampang pintu-pintu maaf mu..
Pada setiap noda hitam anakmu..
Air matamu menghapus dahaga ku..
Suaramu menghibur jiwa kosong ku..

Ibu..
Ajari aku membalas cintamu..
Meskipun tak mampu aku membalasnya..
Ajari aku membahagiakan mu..
Meskipun aku tak bisa membahagiakan mu..

Ibu..
Seandainya lautan adalah tinta..
Tetap tak mampu menuliskan cintamu..
Seandainya pohon adalah pena..
Tak akan cukup melukis indahnya kasihmu..

Ibu..
Betapa hebatnya engkau..
Membangun Khilafah cintamu dengan puing-puing do’amu..
Betapa mulianya engkau..
Mengisi khilafah cintamu dengan tetesan kasih dan sayang..

Ibu..
Ingin ku peluk dirimu..
Pelukan seorang anak yang lama melupakanmu..
Ingin ku katakan padamu..
Bahwa kaulah wanita terbaik yang pernah aku sia-siakan..

Maafkan anakmu yang tak mampu membahagiakan mu Ibu..

Standar

PUISI LINGKUNGAN

MASYARAKAT

Puluhan, ratusan bahkan ribuan…
Lalu lalang manusia bertebaran di muka bumi…
Terbagi oleh wilayah-wilayah…
Banyak harapan, banyak perbuatan…
Setiap harapan beda dengan yang lain…
Pengurus wilayah pun dipusingkan denganya…
Ada yang berjuang keras demi persatuan…
Ada yang jadi malas karena tingkahnya…
Setiap wilayah dibuatnya aturan untuk mempersatukannya…
Demi kedamaian dan keadilan bersama…
Mungkin kita cukup dengan menghargai…
Itu akan damai dan sejahtera..

link : http://www.puisipendek.net/masyarakat.html

Standar